Saturday, January 2, 2016

Chapter 04 - Tak Disangka

Andy hanya menyengir saja melihat kelima gadis itu menertawakannya. Ia tertawa puas dalam hati, rencana tahap pertama sukses, meskipun berkorban sikunya menjadi ngilu sakit.

Andy segera memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkenalkan dirimya, “Halo, gadis-gadis cantik, perkenalkan namaku Andy.” Walapun mulutnya menyapa kelima gadis itu, tapi pandangannya hanya tertuju pada Vivi. Ia kemudian melanjutkan dengan nada riang, sambil menjulurkan  tangan kanannya untuk berkenalan, “Boleh aku tahu siapa nama kalian berlima, para gadis cantik ini?”

Kelima gadis itu sedikit tertegun melihat keberanian Andy, tapi hati mereka terasa syur .. senang karena dipuji ... tak terasa pandangan mereka terhadap remaja pria satu ini menjadi sedikit lebih baik. Kelima gadis itu kemudian saling berpandangan satu sama lain.

Tuesday, December 15, 2015

Chapter 03 - Jurus Dewa Si Berandal

Trijoe segera mengusap peluh di dahinya, tak terasa ia sudah berkeringat dingin. Dengan mengertakkan giginya, Trijoe memberi aba-aba pada teman-temannya, “Maju, lakukan seperti apa yang kita bicarakan tadi!” Ia kemudian merangsek maju dan menetapkan langkahnya ke arah Dino.

Anak-anak SMA YY segera maju dan masuk ke dalam perkelahian, tetapi bukannya membantu Dino dkk, mereka justru membantu pihak Boni dan Bandit Jalanan. Kondisi perkelahian segera berbalik seratus delapan puluh derajat dengan turunnya anak-anak SMA YY, ke arah kemenangan pihak Boni.

Monday, December 14, 2015

Chapter 02 - Topeng Hitam si Bandit Jalanan

Sebuah mobil sedan BMW hitam meluncur di jalanan Jakarta, kemudian memasuki suatu perumahan elite, berjalan perlahan saat mendekati pos pemeriksaan. Satpam yang berjaga segera menaikkan penghalang dan menghampiri jendela di samping sopir.

Pak Hadi segera membuka kaca jendela di sampingnya, menganggukkan kepala pada seorang satpam, yang membalas anggukannya dan menyapa, “Pagi, Pak Hadi ...” kemudian mempersilahkan mobil melanjutkan perjalanannya.

Tak seberapa lama, mobil sedan itu memasuki sebuah rumah besar berlantai tiga dengan pekarangan yang sangat luas, dan masuk ke garasi yang besar, di mana tiga mobil mewah berada.

Sunday, December 13, 2015

Chapter 01 – Si Berandal dan Si Pasien Mental


Di suatu sekolah SMP elite di Jakarta Selatan.

“Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggggggggggggg”

Suara bel menggema di seluruh penjuru sekolah memecah keheningan yang mencekam. Bermacam-macam ekspresi tampak pada muka murid-murid kelas 9 yang sedang  berkutat serius dengan soal-soal di hadapan mereka. Ada yang segera menarik napas lega karena ujian selesai, ada yang merasa murung karena waktu kurang cukup dan terpaksa di menit-menit terakhir mengisi sembarangan, dan ada yang bersorak-sorai, berteriak-teriak, bahkan banyak yang berjingkrak-jingkrak kegirangan karena masa ujian sudah berakhir tanpa peduli dengan hasil ujian mereka karena penderitaan mereka selama setengah tahun telah selesai, masa-masa Try Out dan PelTam sudah berakhir. Hari ini adalah hari kemerdekaan yang telah mereka nanti-nantikan ...